Friday, October 20, 2006

Dekap Cahaya

Berikan sehirup
angin sejuk di waktu fajar

sebagaimana hidup
dalam lautan angin kejar-mengejar

...di tetesan embun
yang mendekap cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, October 16, 2006

Taubat Cahaya

hendak mempilu di batas pematang dingin
lumpur coklat mengering menanti tergenggam angin
lalu
batang-batang padi meliuk riuh rendah
kelepak burung di antara orang-orangan sawah
...hanya ketika

di kejauhan bukit meringis tangis
pepohonan tumbang meranggas kikis
lalu
anak-anak sungai tak mampu lagi menangis
merana serentak terperas habis
...ketika telah

rindu harap samudera kasih
menenggelamkan jiwa diri tertatih
lalu
semua debu terangkat
merancah lekat
...telah akhir

dan segalanya senyap
lalu
taubat cahaya kerlap

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Thursday, October 12, 2006

Nyala Cahaya

Telah nyatakah kini ?
semegah rumahmu adalah tanah
semewah kendaraanmu adalah keranda
seindah bajumu adalah kafan

....sungguh tiada setitik pun tertinggal bagimu

ya, menangislah sekarang
percuma terbuang
ya, berkabunglah sekarang
kematian menjelang

senyap senyap reka hati
sepi sepi ulas jiwa
hening hening kaji hidup
gelap gelap nyala cahaya

sederhana dan cukup

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya......

Wednesday, October 11, 2006

Sepi Cahaya

Ya, di pojokmu, bersandar di sisi yang rapuh
dan bulan muram terpotong cawan teh di atas
meja kayu coklat tua dari ujung pulau
berbicara sendiri

Memang, derik sendi tua menarik tulang
melupakan sisa yang tersia sisa
pada cerminmu berulang
wajah berjuta seringai lunta bermanis muka

Tiadakah lelah pernah menghampiri
menyelinap di bilik-bilik hati yang mengukir dosa
Tiadakah berbisik
di antara telinga picik
...untukmu?

Ataukah sederhana saja
tidak ada tuhan?
Barangkali telah jelas
pilihan kematian?

Jika demikian, marilah
sementara waktu menjelang ajal
temani sebentar akal
renungkan diri karena sepi cahaya telah

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Monday, October 09, 2006

Asal Cahaya

selalu ada di sana
betapa pun engkau mencucinya
hati manusia
curiga

telah tiba mungkin waktunya
hilang dari manusia
kembali kepada
asal cahaya

toh, dunia masih berputar
sebagaimana mestinya
kehilangan adalah pertemuan
dan tak perduli
karena hanya yang mengenal diri
mengerti mati

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Friday, October 06, 2006

Hembusan Cahaya

duri itu telah tertancap dalam
di hati
menunggu lengah coba mencungkil
berdarah
diam sejenak luka membuncah
perlahan
gagak berdatang bernyanyi
kematian
dengan duri tertancap

berkarat telah jiwa merujuk
tidak
kepada rindu nan takluk
hanya
berharap sisa doa tetap
di sematkan
pada tiap hembusan cahaya


duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Wednesday, October 04, 2006

Sekilas Cahaya

sudahkah kau temukan cinta rahasia itu ?
yang memendam berjuta rindu dan kasmaran pada langit fajar dan bumi petang
yang mengalirkan air matamu menuruni lereng pembuluh nadi mengitari seluruh tubuh
yang memancar hangat mengusap hati dan benak dingin agar terangkat pada keaslian derajat

..dekat, bahkan mungkin sangat dekat
namun mata dan jiwa tercekat
karena amal dan ibadah tersayat
karena diri telah pekat

duhai cinta rahasia nan berlinang duka bahagia
ijinkan hamba untuk bersimpuh mengadu nestapa
ijinkan hamba nelangsa mesra tuk berjumpa walau hanya sekilas cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah segala cahaya...