Friday, July 29, 2005

Doa Cahaya

Dengan nama MU Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku.

Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untukku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku”

Ya Allah, ciptakanlah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku”

Tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”

“...dan karuniakanlah bagiku cahaya di atas cahaya”

(Doa Rasulullah SAW)

Duhai Kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Thursday, July 28, 2005

Benih Cahaya

apakah engkau bersama, ketika hujan turun membasahi daun-daun pucat dan tanah kering?
apakah engkau bersama, ketika guntur menggelegar menggema memenuhi tiap sudut dunia?
apakah engkau bersama, ketika malam menggelar sajadahnya dan bintang gemintang bertafakur?

apakah engkau bersama, ketika suara gemericik air mengaliri tiap jengkal bumi yang mulai layu?
apakah engkau bersama, ketika jiwa menatap diri dengan gelisah, derita berkepanjangan?
apakah engkau bersama, ketika hati bergetar merengkuh sejatinya yang tiada fana?

apakah engkau bersama, ketika benih cahaya mulai tumbuh dan menyejukkan gelap sukmamu ?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, July 27, 2005

Kosong Cahaya

Mengarungi setiap jeram tak terukur
Melintasi ladang dan pematang tak bertuan

Jiwa adalah perantau yang sepi sementara dunia adalah teman yang semu

Mendaki bukit dan gunung tak berkesudahan
Melayari sungai dan laut tak bertepi

Jiwa adalah yang kehilangan sementara dunia adalah keakraban yang menikam diam-diam

Menyusuri lembah dan pantai penghujung
Meniti hutan dan rimba gelap

Jiwa adalah ceruk yang membutuhkan sementara dunia adalah pemberi yang kosong cahaya

Duhai, sudikah hati menerima...
Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya......

Tuesday, July 26, 2005

Seruan Cahaya

Mari satu persatu berbarislah sebagaimana asal kisah
Tiada ruji tajam yang memenjarakan setiapnya
Tiada dinding tebal yang memisahkan setiapnya
...seperti di bumi ini

Mari satu persatu nyaringkanlah gema hati
Tiada kebungkaman yang membisukan setiapnya
Tiada kegelapan yang mencengkeram setiapnya
...seperti kehidupan fana ini

Sesungguhnya adalah bagimu dan bagiku setiapnya sama
Tertunduk takluk pada seruan cahaya
...adakah ....

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, July 25, 2005

Lembayung Cahaya

Inikah diri yang dahulu, seperti ukiran langit
Inikah jiwa yang asal, layaknya janin mutiara dalam buaian kerang
Inikah sukma muara, seperti mata air jernih di lembah terasing

Suara berjuta dengung telah memekakkan telinga
Sinar berjuta terang telah membutakan mata

Hanya kepada kesejatian sauh terhunjam dalam-dalam,
Membiaslah lembayung cahaya pada segenap hati

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Friday, July 22, 2005

Serak Cahaya

Pada pucat sembilu jiwa menengadah
Memandangi raga yang buyar di lintas masa , menyuarakan gema yang tertinggal purba

Duhai dunia, patutlah dirimu raja atas semua nafsu yang mencekik nurani
Aku bersemayam di serak cahaya yang tak pasti bertandang

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, July 21, 2005

Danau Cahaya

Pegangi dahan itu
kemana pembuluh rotan melingkarkan raganya

Jangan urai akar yang terpendam
kemana sukma tertanam dalam-dalam memahatkan janjinya

Pergilah jauh-jauh
ke tempat dimana danau-danau cahaya memandikan bumi, menyucikan tanah

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Wednesday, July 20, 2005

Jalan Cahaya

Berbisik pada diri jiwa yang nista
Mengalunlah segala suara dan kerlap-kerlip dunia

Di serambi malam aku menghitung
Di pintu fajar aku mendekap

Adakah saat penantian ku kan terungkap
...indahnya kembali menapak pada jalan cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Tuesday, July 19, 2005

Asal Cahaya

Kesejatian tidak dan tak akan pernah singgah
Keraguan mencumbu tiada henti hingga terlena
Ketika hati dan sukma menjadi budak raga

Sesungguhnya daging akan meleleh, tulang akan terurai dan darahmu mengering
Kesedihan bermula ketika diri menolak asal cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Monday, July 18, 2005

Cermin cahaya

Apa yang terlihat tidak harus terjelaskan
Segalanya adalah berjuta pantulan cermin cahaya

....pasti memudar

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Friday, July 15, 2005

Pulasan Cahaya

Tidak tahu kemana berlayar dan dimana bersauh

bukan untuk mengenal tetapi di kenal
bukan untuk mengaku tetapi di aku
bukan untuk menjadi tetapi di jadikan

Pikiran dan hati usang bergemericik , lumpuh dalam pulasan cahaya

Duhai kekasih , melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, July 14, 2005

Tambatan Cahaya

Hadirnya kosong untuk mengetahui keberadaan isi
Hadirnya tiada untuk memahami keberadaan ada

Menjadi lembut untuk menyelami yang keras
Menjadi kanan untuk memposisikan yang kiri

Mengetahui menjadi semakin bodoh
Memahami berarti semakin tak berdaya

Memilih biduk gelap untuk menggapai tambatan cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Wednesday, July 13, 2005

Genggaman Cahaya

Di malam-malam gelap
Isak yang tersendat menggumpal
Bulir air mata yang enggan luruh

Bahkan dalam penyesalan yang terlambat masih sulit menyeka noda

Di sudut hati, syahdu merindukan serambi tempat kembali
Gurun ini semakin panas dan sarat pedih

pada genggaman cahaya, ku kan bersandar

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Tuesday, July 12, 2005

Tujuh Lapis Cahaya

Tujuh lapis purnama telah menghela masa
Tujuh lapis pusara telah mengukir dunia

Tujuh lapis langit telah memahat pertanda
Tujuh lapis bumi telah menjaga pusaka

Tujuh lapis cahaya telah menyelimuti mayapada
Tujuh lapis anugerah kepada manusia

....masihkah ingkar dan angkara ?

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, July 11, 2005

Purba Cahaya

Di tepian sungai ketika hujan gerimis merenda pelangi
Menatap lembut tiap butir yang luruh bersatu dengan riak air mengalir
Saat seluruh bumi sedang termangu mandah dipulas langit senja

Selalu bertanya apakah diri hadir bersama
Selalu meragu apakah jiwa telah menandai

Sebatang pohon kara yang mengukir usia, sendiri menyulam purba cahaya sebagai sajadah hening di tengah rimba

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Friday, July 08, 2005

Penjuru Cahaya

dalam hening, terasa deras mengalir darahku
dalam sunyi, terdengar gema detak jantungku
dalam sepi, terasa getar derik tulang belulangku
dalam sendiri, terdengar bisikan bisikan hatiku

aku terlahir sendiri dan berpulang sendiri
aku hadir dari sunyi dan kembali ke sepi
aku mewujud dari tiada dan kembali tiada

keramaian dan senda gurau
kemeriahan dan canda tawa
kegemerlapan dan cumbu rayu
seperti sekelebatan angin menyisiri lembah, pantai dan gunung-gunung

sungguh, hanya bila kesadaran merekah dan kehadiran termakna
sungguh, hanya bila hakikat jiwa menerima dan tabir sukma terbuka
kehidupan terpapar kembali dan penjuru cahaya memperlihatkan segala sesuatu sebagaimana adanya

semoga.....

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, July 07, 2005

Belai Cahaya

Menggugah hikmah yang terselip di rerimbunan belukar lara,
sendiri jiwa terjebak di celah-celah duri tajam yang beringas,
sendiri pedih mencabik-cabik kesadaran menorehkan bekas yang membisu..sunyi.

Tetapi, kesunyian adalah sahabat yang karib yang dengannya keindahan menemukan diri,
seperti malam-malam yang berlalu di iringi arakan bintang diam dan bulan bungkam diam,
ketika angin berdesir lirih memetik daun-daun menemani senandung zikir jangkrik.

Namun, adakah hati mampu menyelami,
apakah nurani tetap berjaga,
adakah sukma membuka sejati ?

Dan..setelah segalanya, mampukah menyerah pasrah atas segala yang terjadi
dan membiarkan diri laksana bayi dalam buaian bunda yang memeluk lembut dan menatap mesra, dengan binar mata yang mencerahkan hati, menghangatkan sukma...

seperti fajar menjelang ketika seluruh alam larut dalam belaian cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, July 06, 2005

Pelita Cahaya

bukankah telah banyak kisah ?
bukankah sudah diterima hikmah ?
tidakkah dirasakan nikmah ?

mengapa masih gelap merundung sukma
mengapa kerap jiwa menutupi pelita cahaya

Duhai kekasih , melimpahlah seluruh cahaya....

Tuesday, July 05, 2005

Wujud Cahaya

muda mendahului tua pada jasad yang sama
mentah mendahului matang pada jiwa yang sama
gelap mendahului terang pada sukma yang sama
mati mendahului hidup pada ruh yang sama

sungguh, telah seringkali diri menipu diri
sungguh, tak berdaya tanpa

sungguh , akan kembali berwujud cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, July 04, 2005

Seutas Cahaya

detik demi detik meminang maut
hari demi hari bercermin pedih

langit telah tiada lagi untuk meratap
bumi telah lenyap untuk bersimpuh

hanya sendiri, hina berdiri
hanya meminta, seutas cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Friday, July 01, 2005

Puing Cahaya

kudapati melingkar yang tak berkesudahan
seperti jejaring yang buntu di setiap ujung

gelisah menari-nari di setiap simpul darah
menggema di lorong-lorong pembuluh

sukma yang sendiri, mencari puing-puing cahaya yang pernah ada

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....