Monday, November 21, 2005

Mimis Cahaya

Semburatmu selatan
berpendar angin menerbangkan serpihan jiwamu ke penjuru bumi
bagai muntahan mimis cahaya

sampai suatu saat kau temukan
dan hatimu merindukan
sejatimu yang tertinggal
nuranimu yang tenggelam

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Friday, November 18, 2005

Satu Cahaya

Aku
Kau
berpencar dan menyatu

Satu Cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Thursday, November 17, 2005

Lafal Cahaya

berkelok jalan ke puncak, meniti tebing, menggapai pijakan
mencapai nadir tiada berpangkal tiada berujung
meraih lingkar abadi mayapada

mengapa sungai berkelok menuju samudera
mengapa langit menaungi bumi sepanjang pandang
mengapa surya dan candra melingkar

mengapa jasad dan jiwa ?
adalah keharibaan maujud
adalah keesaan wujud
adalah lafal cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Wednesday, November 16, 2005

Mizan Cahaya

telah menghampiri senja
memulas langit merah tembaga

di antara jiwa-jiwa centang-perenang di antara malakut dan mahsyar
berlomba merenda sukma, menjala hasrat dan menyuling raga
tidaklah patut menasbihkan diri
apatah tahu esok fajar kan menjelang?

karena langit merengkuh tanpa pesan, bumi meradang tanpa tanda
tinggallah jiwa dan mizan cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Tuesday, November 15, 2005

Langgam Cahaya

dan jiwa adalah dawai yang lembut
dan semesta adalah irama petikan harpa yang harmoni

maka diamkan dirimu pada sunyi tak bertepi
maka tundukan hasratmu pada sepi tak berhujung
biarkanlah segalanya mengalir tanpa paksaan
dengarkanlah sayup gemericik sukmamu

lalu rasakanlah.....hingga memenuhi kedua telinga dan memenuhi semesta jasadmu
jiwa yang mengalun lembut dalam langgam cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Monday, November 14, 2005

Kalam Cahaya

di hatimu masih tersimpan
di jiwamu masih tertanam

ketuklah perlahan dan ucapkan salam
sehingga terang berpendar perlahan
karena tak kan sanggup kau menahan indahnya nan menyilaukan
karena tubuh hanya daging tanah yang mudah kering terbakar api

biarkan sinarnya menyelimuti diri kelam
membasuh luka dan mengusap perih
agar semakin nyata bagi hati dan jiwa
guratan kalam cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Friday, November 11, 2005

Jerambang Cahaya

sepanjang hayat telah berkalang lara
sepanjang nyawa kerapkali mengayuh di lautan pedih, sendiri..

telah kutangisi semua segala
tanah-tanah kerontang, lembah-lembah tandus, gunung-gunung terkikis dan sungai mengering
pohon-pohon bergelimpangan, daun-daun layu menguning, langit kelam dan bumi meronta

telah pula kusaksikan semua segala
jiwa-jiwa kerdil meranggas, pikiran-pikiran picik membusuk dan sukma-sukma meregang
nafsu-nafsu mengangkang, hasrat-hasrat menerjang dan wajah-wajah kepalsuan

...betapa rinduku gemulai angin menerpa pucuk ranting dan ujung-ujung daun
bergemerisik di antara canda tawa lepas dan diri sejati murni
bagai gemerlap jerambang cahaya di atas rawa-rawa gelap, di pucuk-pucuk jiwa

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, November 10, 2005

Panji Cahaya

Kelak, di penghujung waktu telah menanti
ketika tercencang raga dan jiwa
saat surya terberai dan cenderawarna padam

adalah hati yang gementar gementam sedangkan tiada handai tuk mengadu
dan gelap berbaris berlaskar-laskar
menutup langit bumi dengan gemuruh sunyi

sesungguhnya aku, kami, kamu, kalian, dia, mereka, tak berbeda
hanyalah hina di hadapan panji cahaya
maka sudahkah berkaca?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, November 09, 2005

Pangkuan Cahaya

kembali kepada bumi
kembalikah untuk tersayat jerat-jerat ?

kilat cermin tiada memantul, kilat beliung tiada terlihat
jiwa selasih memadu bungah segala angan kerap membuncah

duhai jangan lagi
dan ingatlah akan kembali
kembali ke pangkuan cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, November 02, 2005

Takbir Cahaya

Kerinduanku kan menjelang

Takbir Cahaya

kuserahkan nyawa dan raga, sungguh manusia tiada daya upaya, semoga ridha

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya......

Tuesday, November 01, 2005

Pici Cahaya

Lalu nafsi
kapankah diri kan sadari

caping gelap atau pici cahaya ?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...