Monday, October 31, 2005

Doa Cahaya

Dengan nama MU Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

“Ya Allah ciptakanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di penglihatanku, cahaya dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya dari depanku, dan cahaya dari belakangku.

Ciptakanlah cahaya dalam diriku, perbesarlah cahaya untukku, agungkanlah cahaya untukku, berilah cahaya untukku, dan jadikanlah aku sebagai cahaya. Ya Allah, berilah cahaya kepadaku, ciptakan cahaya pada urat sarafku, cahaya dalam dagingku, cahaya dalam darahku, cahaya di rambutku, dan cahaya di kulitku”

Ya Allah, ciptakanlah cahaya untukku dalam kuburku … dan cahaya dalam tulangku”

Tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku, tambahkanlah cahaya untukku”

“...dan karuniakanlah bagiku cahaya di atas cahaya”

(Doa Rasulullah SAW)

Duhai Kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Friday, October 28, 2005

Sepi Cahaya

langit yang mengintip di sisi-sisi jendela
menjangkau pandang dalam remang kamar yang sepi cahaya

hati yang memar dan kesadaran yang lebam
menumpuk di setiap sudut kamar di antara jejaring tua laba-laba yang penuh debu

kehidupan telah menggiring jisim menjadi getas dan mudah terbakar
menipis dan semakin hilang sudah elok paras di awal kelopak bermekaran di awal musim
sedangkan karat dan carut pada jiwamu bahkan lebih dalam dan gelap

....lalu hening , angin kelam menusuk diam diam
menjerat nyali - menjegal nyala
lalu kehidupan hilang, dalam remang kamar yang sepi cahaya

maukah?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, October 27, 2005

Ufuk Cahaya

Telah di ilhamkan pada hasratmu
sungai mewangi yang madu atau parit membusuk yang ular
tentu saja
memilih tidak semudah sebagaimana yang tampak bagi mata dagingmu

untuk setiapnya tabir yang berkebalikan
dan sebaikbaiknya bekal untukmu adalah kesabaran
.... semoga engkau mengetahui
adalah ufuk cahaya bahkan bagi kegelapan yang paling

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Wednesday, October 26, 2005

Praja Cahaya

mengapa kerap kau tersedak kerdak
lagi teramat kesumat
hidup ini bagai biji kesumba
dan semua yang kau kenal sesungguhnya hanya lelakon
muda, madya dan purna pun mati

tidakkah pernah datang padamu maklumat
atau telah buta jiwamu dan mandah pada dunia mancawarna

.... betapa malang, tiadakah rindumu tuk berpulang ke praja cahaya?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Tuesday, October 25, 2005

Kembang Cahaya

hei, hinggaplah sesukamu duhai kupu-kupu
hei, menarilah seindah sayapmu duhai kupu-kupu
hei, alangkah menawannya kini

hanya jangan lupa dahulu kau adalah ulat yang menjijikkan
hanya jangan lupa dahulu kau adalah jisim yang berkeremut
duhai jangan lupa dahulu....

maka pandangilah dan dekatilah sebelum usia pendekmu menjelang
mendekatlah selalu di sisi kelopak yang bermekar penuh , di taman kembang cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Monday, October 24, 2005

Tangga Cahaya

suatu ketika , bahwa segalanya mengalami kehilangan
dan semua nafsu yang berdalih atas nama nurani
dan semua hasrat yang bersembunyi dibalik topeng lahiriah
menjadi kebinasaan yang menggerus perlahan jiwa, ....habis dan terkikis

ingatkan selalu pada maghrib yang akan menjelang
ketika habis masa perjanjian yang telah tertulis sebelum bumi

ingatkan selalu pada lautan langit yang tetap menanti
ketika usai sudah waktu yang diberi bagi hati memintal tangga cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Friday, October 21, 2005

Sungai Cahaya

ampunilah...
jangan benamkan wajah kami ke dalam api yang melebihi berjuta mentari panas
jangan kenakan pada kami pakaian yang tersulam dari percikan api

tetapkanlah bagi kami dalam qadha dan qadar
yang tiada sanggup apapun menolak dan merubahnya
tuk tenggelam dalam sungai cahaya yang menyejukkan lagi penuh madu dan kekal...

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Thursday, October 20, 2005

Misteri Cahaya

padang bulan di atas pematang jiwa yang malam-malam kesepian
membentangkan sinar redup
adalah suatu ketika pada ceruk kesendirian
ketika pertanyaan berulang dan menggema senyap

dan sejenak sukmamu hadir diantara kelepak sayap burung di kejauhan
sayup dan syahdu melintasi bulan malam mengitari pematang
seluruh kehidupan lalu di sekilas pandangan
dan sesunggguhnya dunia adalah tempat asing dan gelap bagi hati yang berharap

padang bulan pudar sudah , malam pun mulai mengulung kelam dan bersimpuh menanti ketukan fajar
jiwaku yang pematang malam-malam kesepian telah kehilangan
makna misteri cahaya pada mata buta , telinga tuli dan hati batu.

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Wednesday, October 19, 2005

Sejuta Cahaya

berikan pada semua angan
yang terselip di antara kerutan dahi menua

berikan pada semua nyanyi
yang tercekat di kerongkongan bertahun

berikan pada semua harap
yang tergantung di ujung langit benak

berikan pada semua takut
yang mencengkeram di sekat nyali

padahal bagi kesemuanya adalah hampa yang tak terbilang
lantas dunia merajut hiasan yang menabiri

lalu apakah dibutuhkan sejuta cahaya mentari untukmu menyisiri sisi gelap?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Tuesday, October 18, 2005

Sumbu Cahaya

ya, bolehkah meminjam sebentar nyawa ?
betapa ingin kulihat kembali dunia

memandangi keagungan yang terlewatkan
menyaksikan kesyahduan yang terbelakangkan
mengucapkan syukur yang terlenakan
merenda zikir yang terlupakan
menyalakan sumbu cahaya yang terpadamkan

ya, bolehkah meminjam sebentar nyawa ?
betapa dingin kelam dan sunyi di sini , kini

andai.....


duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Monday, October 17, 2005

Sepucuk Cahaya

dan pandangilah betapa
kepingan-kepingan hati, serpihan-serpihan jiwa, telah membumbung , lalu pecah dan pendar

maka raga adalah jenazah yang berjalan di antara kehidupan
yang menyisakan tulang-belulang berderik merintih
yang membiarkan urat persendian rapuh dan perlahan meluruh

namun tiadalah manusia berkuasa walau setitik zarah
hingga janganlah berpaling dan memutus rahmah
karena telah pasti jaminan Sang Maha Pemurah

maka raga adalah jenazah yang dihidupkan kembali di antara kematian
sepucuk cahaya di belantara kegelapan

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya

Friday, October 14, 2005

Wajah Cahaya

....kuhadapkan wajahku pada wajah cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Thursday, October 13, 2005

Pintu Cahaya

telah larut menjelang, bulan tua merambat di sela retakan cawan di depanku
lalu seperti biasa di musim penghujan, gerimis mulai mengetuk tanah
dan jangkrik-jangkrikpun terdiam, mungkin menepi ke balik rimbun dedaunan di ujung pagar

sepi setelahnya, hanya sayup suara detak jantung dan ricikan air selokan yang sampai ke telinga
aihh... usia yang semakin renta, sebagaimana dunia
andai terlahir kembali..., betapa sukma kini telah merapuh merentang lara

lirih angin menyadarkan dan mendinginkan benak yang terlunta sejenak
mungkin sudah saatnya berbenah, mematut diri sebelum mengetuk pintu cahaya

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, October 12, 2005

Pelana Cahaya

kuda liar, berlarian di padang hati

dan bila sekali saja sudah terlihat olehmu
dan bila sekali saja pernah tergenggam olehmu

maka bersegeralah menungganginya karena sungguh cepat ia berlari dan hilang dari pandangan
maka bersegeralah kenakan padanya dan ikat sekencang-kencangnya sebuah pelana cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Tuesday, October 11, 2005

Gemuruh Cahaya

hai, telah berbukit-bukit pedih kau bangun dan kau hancurkan
dan telah juga beratus-ratus gerimis menghadirkan gelap ceruk sungai di bawah pelupukmu
namun penantianmu masih tak berujung , mengertikah ?
bukanlah buah penderitaan yang mestinya kau harapkan, melainkan akar kesabaran dengan dahan dan ranting kesadaran yang menjulang langit.

hai, jadi berhentilah kau mengeluh duhai pengembara jiwa yang terperangkap dunia
sungguh demikianlah jalan yang telah dilalui oleh leluhur para penempuh jalan langit
sungguh bila pohonmu telah kokoh dan rantingnya telah melukis awan dengan tinta angin
penantianmu kan berakhir...
....ketika langit terbelah dan gemuruh cahaya membawa arwahmu kembali

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, October 10, 2005

Cercah Cahaya

oh..ke sanakah ku kan kembali? atau ke sana?
mengapa begitu sukar menyalakan lentera dalam hati
sedangkan masa melewati kadang tanpa menyapa

oh..di sinikah akhirku kan kekal? atau di sini?
mengapa begitu mudah jiwa terbakar dunia
sedangkan ujung jalan perjalanan ini sudah mulai terlihat samar

oh..di situkah diriku berakhir? atau di situ?
andai saja cercah cahaya telah melintasi di awal usia
andai saja tak punah waktuku menggelimang dunia

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Friday, October 07, 2005

Pemilik Cahaya

Hidup dan matiku.....kuserahkan telah
wahai Pemilik Cahaya

Duhai kekasih, datanglah seluruh cahaya....

Thursday, October 06, 2005

Irama Cahaya

Ya...., petikan senar dawai harpa itu berasal dari lubuk jiwamu.
Di lembah yang kekal dari goresan & hunjaman dunia, di pantai pasir putih perawan, di pematang-pematang sunyi tempat tidur para petani, di serambi - serambi awan putih bersih....di dalam hatimu.

Dengarkan nadanya yang lembut, sebagaimana dahulu ragamu terlahir
Perhatikan getarannya yang jernih, sebagaimana dahulu sukmamu terlahir

Kemudian, berpeganglah erat-erat. Semoga irama cahaya membawamu kembali

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, October 05, 2005

Muram Cahaya

"timang-timang seluar beludru, sungguh malang sasar jiwaku
hendak pulang sukar bertemu, telah datang makar sukmaku...duhai..telah datang makar sukmaku...."

...terdengar dari kejauhan, senyap dan lirih, tembang muram cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...

Tuesday, October 04, 2005

Bening Cahaya

dan tak kan pernah usai iringan riak-riak awan menutupi langit
namun mestinya keindahan langit tetap terjaga dalam pandangan

dan tak kan pernah jera anak-anak sungai meluapkan keruh pada samudera
namun layaknya keperkasaan lautan tetap terengkuh dalam kerinduan

dan tak kan pernah habis panah-panah dunia menghunjamkan angkara pada jiwa
namun harusnya kelapangan jiwa tetap memancarkan bening cahaya

....dapatkah hati yang selesai?

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, October 03, 2005

Bulan Cahaya

betapa rindu ku menanti
berapa purnama telah terlewati

semoga ajal masih menanti
berapa purnama masih terbagi

datanglah bulan cahaya penjemput hati

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya...