Tuesday, February 27, 2007

Guram Cahaya

Kemanakah jejak yang tertanam sepanjang hujan mengalir, sambil berteduh sebentar di balik rinai air menyapu dedaunan yang luruh menyambang bumi. Sebentar langit gelap sebentar langit terang seperti muka perawan merah malu di peraduan.

Hampir senja ketika berkunjung, mengetuk bebatuan kali, menyisir pasir di sela akar pepohonan tua, bertanya pada kulit kayu terkelupas menguak, menyibak tabir remang di ujung hutan.

"Masihkah ?" sebuah tanya mengiang tanpa terucapkan
"Masihkah ?" sebuah tanya bergema tanpa tersampaikan
"Masihkah ?" sebuah tanya mengalir tanpa bertanya

"..Tentu.. " dengan nada miris
sebuah jawaban tanpa terucapkan
sebuah jawaban tanpa tersampaikan
sebuah jawaban tanpa menjawab

"selama ini hanya Engkau yang ku puja", tapi hati terperangah menyanggah
"selama ini hanya Engkau yang ku rindu ", tapi jiwa bebal menyangkal
"selama ini hanya Engkau yang ku damba ", tapi sukma seringkali mengingkari

Namun Engkau Maha Mengetahui, ampunkanlah....

maka serentak bulan bintang padam
awan berguguran menyisakan langit kelam

tersisa hanya aku
yang mengingkari keberadaan
terasing mengais-kais
guram cahaya

...semoga kembali

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....