Tuesday, January 24, 2006

Hangat Cahaya

setiapnya adalah benang yang indah dan jarum yang tajam
kemudian kehidupan menjadi bentang sulaman

setiapnya adalah ombak yang berlari dan angin yang menerjang
kemudian kehidupan menjadi julang karang

setiapnya adalah mentari yang hangat dan hujan yang menerpa
kemudian kehidupan menjadi pohon kokoh berakar

aku dan kau adalah benih yang bermula
yang lahir tuna rasa di alam yang penuh warna
lalu samudera angan dan badai hasrat memenuhi jasad tanah
seterusnya hingga hati dan jiwa pun bisa meluap

namun hanya aku dan kau yang tahu tentunya
apakah tawa berarti tawa
apakah tangis berarti tangis

namun hanya aku dan kau yang tahu maknanya
apakah bahagia berarti bahagia
apakah sedih berarti sedih

....semoga hangat cahaya kelak mencairkan
dan hati yang terdalam pun akan kembali pada keharibaan hakiki

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, January 23, 2006

Tujuh Cahaya

Satu


lalu berbilang


Dua


lalu berbilang



Tiga



lalu berbilang



empat




lalu berbilang




lima




lalu berbilang



enam



lalu berbilang



tujuh



dan segalanya berakhir
dan semestinya bagimu, bagiku ada bilangan tujuh cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Batas Cahaya

hati yang tergerus terjerumus pada patahan jalan
mengiang-ngiang bayang melayang membanjiri langit mengelam
kau jiwa yang tenggelam sedih, aku jiwa yang meregang pedih

sementara diri terus berjalan dalam buaian waktu
sementara sukma terus merindukan batas cahaya
menyusuri perlahan menuju keabadian

adakah kan terampuni ?
apakah kan termaafkan ?
adakah kan terobati ?
apakah kan terikhlaskan ?

ketika awal adalah juga akhir dan akhir adalah juga awal
ketika hidup adalah mati dan mati adalah juga hidup
ketika kosong adalah penuh dan penuh adalah juga kosong

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....

Wednesday, January 18, 2006

Tangis Cahaya

malam tadi kusaksikan untuk kesekian kalinya serambi langit yang meratap
renda awan gemawan semakin pudar seperti hiasan sia sia
layaknya pasir berserak di atas tanah kering retak-retak

begitu pula hati untuk yang kesekian kalinya meratap
menatap gelap gelap palung jiwa
mengikis kerak-kerak dinding sukma

sungguh semakin mendekat waktu pulang
tetapi semakin pula diri meradang jalang

semoga bagiku dan bagimu ada tangis cahaya
yang mampu membasuh jiwa lara merana

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Tuesday, January 17, 2006

Mutiara Cahaya

hingga kau mengerti pada akhirnya
pedihmu pedihku jua
laramu laraku jua
kesakitanmu kesakitanku jua

namun adalah tak mungkin menyuarakan hati dengan kalimat dunia yang gagap dan terbatas
engkaupun tahu hal itu
namun adalah kerinduan juga membawa belati dingin yang dapat tajam menusuk
engkaupun tahu hal itu

...angan seperti buih awan yang mudah hilang dihempas angin
untuk itu telah kupahatkan semua pahit & manis cerita pada mutiara cahaya
agar menjejak dalam dan bersinar kekal
untuk mu, untuk ku, untuk lisan-lisan yang tak pernah terungkap

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Friday, January 13, 2006

Kuntum Cahaya

Bintang-bintang adalah serakan mawar di taman langit
seperti kuntum cahaya yang mekar di taman hati
yang aku dan kau pandang, yang aku dan kau rasa

lalu diam-diam meratapi langkah menyusuri
jejak istana pasir di anjung pantai

semoga segalanya kembali menepi
menemani arti sepi-sepi....
ketika menjangkau asa tak bertepi
ketika menebas galau berduri

dan bila di ujung jalan semuanya sirna kembali, seperti bintang-bintang menjelang pagi,
bagiku & bagimu di awal nanti, hanyalah bukti kuntum cahaya di taman hati

Duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya....

Monday, January 09, 2006

Menjelang Cahaya

Ketika bibir terkatup dan hilang kata-kata
hanya hati yang berbicara kepada hampa langit
lara dan gelisah adalah warna yang memetakan rasa
memindai kesepian di ujung jiwa

pikiran menyengat sangat
menindih hati sukma berat
menyibak jiwa yang rapat-rapat
meredam hening yang lamat-lamat

barangkali hingga menjelang akhir saat
barulah jiwa menjelma lautan yang sarat

barangkali hingga saat menjemput pulang
barulah hati dapat diterima dengan terang

dan jiwamu dan jiwaku sama terbang
beriringan menjelang cahaya

duhai kekasih, melimpahlah seluruh cahaya.....